Kolerasi dan Regresi Sederhana
Assalamualaikum wr wb...
halloo sobat unggul....
halloo sobat unggul....
Pada modul ini, dibahas mengenai korelasi dan regresi linier sederhana.
Dikatakan sederhana, karna hanya melibatkan satu variabel independen dan satu
variabel dependen. Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel independen adalah variabel
yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas).
Jika seorang peneliti ingin mengetahui relasi (hubungan) antar dua variabel atau
regresi (pengaruh) variabel independen terhadap variabel dependen, maka harus
melakukan prosedur yang dijelaskan setelah ini.
KORELASI SEDERHANA
Korelasi sederhana merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan dua variabel dan juga untuk dapat mengetahui
bentuk hubungan antara dua variabel tersebut dengan hasil yang sifatnya kuantitatif.
Kekuatan hubungan antara dua variabel yang dimaksud disini adalah apakah
hubungan tersebut ERAT, LEMAH, ataupun TIDAK ERAT sedangkan bentuk
hubungannya adalah apakah bentuk korelasinya Linear Positif ataupun Linear
Negatif. Dalam statistik kita mengenal hubungan antar dua variabel, yang digunakan
untuk mengukur ada atau tidak hubungan antar variabel disebut Korelasi. Korelasi yang terjadi antara dua variabel
Berikut adalah jenis-jenis korelasi yang dapat terjadi antara dua variabel.- Korelasi Positif adalah korelasi dua variabel, apabila variabel independen (X) meningkat atau turun maka variabel dependen (Y) cenderung untuk meningkat atau turun.
- Korelasi Negatif adalah korelasi dua variabel, apabila variabel independen (X) meningkat atau turun maka variabel dependen (Y) cenderung untuk turun atau meningkat.
- Tidak ada Korelasi terjadi apabila kedua variabel X dan Y tidak menunjukan adanya hubungan.
- 4. Korelasi Sempurna adalah korelasi dari dua variabel yang benar-benar terjadi.
KOEFISIEN KORELASI SEDERHANA
Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, maka cukup melihat nilai dari
koefisien korelasi. Koefisien korelasi ( ) merupakan indeks atau bilangan yang
digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antar variabel. Berikut adalah rumus
dari koefisien korelasi.
INTERVAL KEERATAN KORELASI ANTAR VARIABEL
Untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara dua variabel, apakah terjadi
hubungannya sempurna, kuat, lemah, atau tidak adanya hubungan, berikut diberikan
interval-interval yang menyatakan keeratan hubungan antar variabel.
KOEFISIEN DETERMINASI
Koefisien determinasi sering diartikan sebagai seberapa besar kemampuan
semua variabel independen dalam menjelaskan varians dari variabel dependennya.
Secara sederhana koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan koefisien
korelasi ( ). Contohnya, jika nilai adalah sebesar maka koefisien determinasi
adalah sebesar . Artinya kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan varians dari variabel dependennya adalah sebesar . Berarti
terdapat ( ) varians variabel dependen yang dijelaskan oleh faktor
lain.
REGRESI LINIER SEDERHANA
Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui
pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel
yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau
variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat
atau variabel dependen. Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval
dan ratio. Model yang paling sederhana untuk menjelaskan pengaruh antara variabel
dependen dengan satu variabel independen merupakan regresi sederhana.
MODEL REGRESI SEDERHANA
Persamaan regresi sederhana secara umum dituliskan sebagai berikut:
KESALAHAN BAKU ESTIMASI
Kesalahan baku atau selisih taksir standar regresi adalah nilai
menyatakan seberapa jauh menyimpangnya nilai regresi tersebut terhadap nilai
sebenarnya. Nilai ini digunakan untuk mengukur tingkat ketepatan suatu
pendugaan dalam menduga nilai. Jika nilai ini sama dengan nol maka penduga
tersebut memiliki tingkat ketepatan 100%.
CONTOH 1.
Pak Budiman, manajer pemasaran PT.ABC memiliki data harga jual dengan volume
penjualan produknya selama 10 bulan, dan pak Budiman ingin mengamati
hubungan, persentase variabel Y yang dapat dijelaskan oleh variabel X, pengaruh
dan kesalahan baku yang terjadi antara dua variabel tersebut ?
Penyelesaian:
Pada contoh 1, yang ditanyakan adalah:
Kasus 1. Korelasi (hubungan antara volume penjualan dengan harga jual)
Kasus 2. Persentase variabel Y yang dapat dijelaskan oleh X (Koefisien determinasi)
Kasus 3. Regresi (pengaruh) variabel independen terhadap variabel dependen
Kasus 4. Kesalahan baku estimasi
Jadi, terdapat 4 kasus yang harus diselesaikan dalam contoh 1.
Sebelum
menyelesaikan kasus-kasus tersebut, kita harus menentukan siapa yang menjadi
variabel X dan variabel Y. Dengan mengingat kembali bahwa X adalah variabel
independen Y dan adalah Y variabel dependen . X adalah variabel yang mempengaruhi Y. Sehingga dapat ditentukan bahwa X adalah harga jual dan Y adalah volume
penjualannya.
Setelah ditentukan siapa yang menjadi variabel X dan Y , langkah selanjutnya adalah
menghitung nilai dari XY, X dan Y. Perhitungan akan lebih mudah jika disajikan
dalam bentuk.
demikian materi untuk hari ini, terima kasih Wassalamualaikum wr wb
Comments
Post a Comment